PLH : Longsor


Pengertian Longsor :
Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam

Faktor-Faktor Longsor :
Faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabkan aliran a[r permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju
Gejala Umum tanah Longsor (SumberMPBI)
  1. muncul retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing
  2. Muncul mata air secara tiba-tiba
  3. Air sumur di sekitar lereng menjadi keruh
  4. Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan
Wilayah-wilayah yang rawan tanah longsor
  • pernah terjadi bencana tanah longsor di wilayah tersebut
  • Berada pada daerah-daerah yang terjal dan gundul
  • Merupakan daerah-daerah aliran air hujan
Pencegahan Terjadinya Bencana Tanah Longsor
  • Tidak menebang atau merusak hutan
  • Melakukan penanaman tumbuh-tumbuhan berakar kyat, seperti nimba, bambu, akar wangi, lamtoro dans ebagainya, pada lereng-lereng yang gandul
  • Membuat saluran air hujan
  • Membangun saluran air hujan
  • Membangun dinding penan di lereng-lereng yang termal
  • Memeriksa keadaan tanah secara berkala
  • Mengukur tingkat kederasan hujan
Cara menghindari korban jiwa.
  • membangun pemukiman jauh dari daerah yang rawan.
  • Bertanya pada pihak yang mengerti sebelum membangun
  • Membuat peta bahaya.
  • Melakukan deteksi dini

Sebelum terjadi Tanah Longsor
BENCANA tanah longsor bukanlah semata bencana alam. Ketidaktahuan masyarakat tentang bagaimana cara merawat lingkungan jadi penyebab dominan. Berikut hal yang harus dilakukan agar longsor tak terjadi:
  • Jaga kelestarian pepohonan di lereng bagian atas di dekat permukiman
  • Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun permukiman
  • Segera menutup retakan dengan tanah lempung agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan
  • Jangan menebang pepohonan di lereng agar tanah longsor dapat dihindarkan
  • Jangan mencetak sawah baru dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat permukiman
  • Jangan mendirikan permukiman di daerah tebing yang terjal
  • Jangan melakukan penggalian di daerah yang terjal
  • Segera mengungsi ke daerah yang aman bila terancam tanah longsor
  • Laporkan segera kepada aparat desa atau kelurahan setempat jika terjadi bencana tanah longsor
Penyebab Terjadinya Longsor

·         Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan.

Macam – macam penyebab lainnya

·         Musim kering yang panjang juga menyebabkan terjadinya penguapan air di permukaan tanah dalam jumlah besar, sehingga mengakibatkan munculnya pori-pori atau rongga-rongga dalam tanah, yang mengakibatkan terjadinya retakan dan rekahan permukaan tanah.
·         Curah hujan yang tinggi
·         Kondisi geologis
·         Perluasan permukiman penduduk
·         Perubahan tata lahan pada suatu wilayah. Perubahan tata lahan adalah mengganti tanaman keras, seperti pohon jati, pinus, atau cemara, dengan tanaman semusim, seperti pisang dan jagung.
·         Retakan tebing
·         Melapuknya bantuan breksi vulkanik
·         Penggunaan lahan sebagai areal pesawahan di atas lereng yang terjal
·         kurangnya tanaman keras pada bagian yang longsor
·         Kemiringan lereng yang terjal sehingga menyebabkan material longsoran mudah bergerak.
·         Tanah yang kurang padat dan tebal
·         Jenis tanah yang kurang padat adalah tanah lempung atau tanah liat dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter dari sudut lereng lebih dari 220. Tanah jenis ini memiliki potensi untuk terjadinya longsor pada saat terjadi hujan.

Dampak yang Ditimbulkan oleh Tanah Longsor bagi Kehidupan

·         Ø  Banyak menelan korban jiwa.
·         Ø  Terjadinya kerusakan infrastruktur public, seperti jalanan, jembatan, dan sebagainya.
·         Ø  Kerusakan bangunan-bangunan, seperti gedung perkantoran, sarana ibadah, dan rumah-rumah penduduk.
·         Ø  Menghambat proses aktivitas manusia.
·         Ø  Merugikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar bencana dan pemerintah.


Dampak yang Ditimbulkan oleh Tanah Longsor terhadap Lingkungan

·         Terjadinya kerusakan lahan.
·         Hilangnya vegetasi penutup lahan.
·         Terganggunya keseimbangan ekosistem.
·         Lahan menjadi kritis, sehingga persediaan air bawah tanah menipis.
·         Dapat menutup lahan, seperti sawah, kebun, dan lahan produktif lainnya.
Upaya Meminimalisir Bencana Longsor
·         Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di dekat pemukiman.
·         Buatlah terasering (sengkedan) pada lahan yang miring.
·         Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke dalam tanah melalui retakan.
·         Jangan melakukan penggalian di bawah lereng yang terjal.
·         Jangan menebang pohon di lereng.
·         Jangan membangun rumah di bawah tebing.
·         Jangan mendirikan pemukiman di tepi lereng yang terjal.
·         Jangan memotong tebing jalan manjadi tegak.
·         Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi.

Wilayah Rawan Tanah Longsor

Setidaknya terdapat 918 lokasi rawan longsor di Indonesia. Setiap tahunnya kerugian yang ditanggung terhadap bencana ini sekitar Rp. 800 miliar, sedangkan jiwa yang terancam sekitar 1 juta. Daerah yang rawan longsor, diantaranya adalah 327 lokasi di Jawa Tengah, 276 lokasi di Jawa Barat, 100 lokasi di Sumatra Barat, 53 lokasi di Sumatra Utara, 30 lokasi di Yogyakarta, 23 lokasi di Kalimantan Barat, dan sisanya tersebar di NTT, Riau, Kalimantan Timur, Bali, dan Jawa Timur

Daftar kejadian dan korban bencana tanah longsor 2003-2005

NO
Provinsi
Jumlah Kejadian
Korban Jiwa
RH
RR
RT
LPR (Ha)
Jl (m)
MD
LL
1.
Jabar
77
166
108
198
1751
2290
140

2.
Jateng
15
17
9
31
22
200
1
705
3.
Jatim
1
3
-
-
27
-
70
75
4.
Sumbar
5
63
25
16
14
-
540
-
5.
Sumut
3
126
-
1
40
8
-
60
6.
Sulsel
1
33
2
10
-
-
-
80
7.
Papua
1
3
5
-
-
-
-
-

Jumlah
103
411
149
256
1854
2498
751
920

Keterangan  :
MD          : Meninggal Dunia
LL            : Luka-Luka
RR           : Rumah Rusak
RH           : Rumah Hancur
RT            : Rumah Terancam
LPR         : Lahan Pertanian Rusak (Ha)
JL             : Jalan Terputus (m)
Sumber :



http://www.google.co.id/search?tbm=isch&hl=id&source=hp&biw=1360&bih=607&q=Longsor&btnG=Telusuri+Gambar&gbv=2&oq=Longsor&aq=f&aqi=g10&aql=&gs_sm=s&gs_upl=1905l1905l0l2519l1l1l0l0l0l0l545l545l5-1l1l0

(Di Susun Oleh Hilman @ IX-C

 
Hilman Hermawan © 2012 | Designed by Cheap TVS, in collaboration with Vegan Breakfast, Royalty Free Images and Live Cricket Score